PT. Australia Indonesian Milk Industries (PT. INDOMILK) didirikan pada tahun 1967 sebagai perwujudan penanaman modal asing dan pelopor dalam pembuatan susu yaitu susu kental manis secara modern di Indonesia.
Bersama dengan 200 karyawan, pengembangan produk dan usaha terus dilakukan hingga diluncurkan produk lainnya seperti susu pasteurisasi merk INDOMILK pada tahun 1970 , produk mentega dengan merk ORCHID BUTTER dan untuk merk Golden Churn pada tahun 1971, produk es krim untuk merk Peter Ice Cream pada tahun 1972, serta susu bubuk INDOMILK yang diproduksi dengan sistem toll manufacturing pada tahun 1985.
Pada tahun 1986 PT. INDOMILK memperoleh status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) setelah terjadinya alih teknologi dan permodalan. Produk berikutnya yang diluncurkan setelah perubahan status ini adalah susu kental manis CAP ENAAK.
Tahun 1988 susu kental manis produksi INDOMILK telah diimpor oleh berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Myanmar, Taiwan, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.
Sejalan dengan perkembangan usaha, INDOMILK Dairy Group telah melahirkan beberapa perusahaan dengan produknya masing-masing bersama dengan 2.651 karyawan. Hingga tahun 2008, INDOMILK Dairy Group telah menaungi beberapa anak perusahaan dan berbagai produk susu sebagai berikut:
INDOMILK Dairy Group
- PT. Australia Indonesian Milk Industries ( PT. INDOMILK )
• Susu Kental Manis
• Susu Pasteurisasi
• Mentega
• Susu Cair Steril - PT. Indomurni Dairy Industries
• Susu Pasteurisasi
• Set Yoghurt dan Yoghurt Drink
• Susu Cair Steril - PT. Ultrindo
• Susu Bubu - PT. INDOLAKTO
• Susu Kental Manis
• Susu Ultra High Temperature - PT. Indoeskrim
• Es krim - PT. Alam Sumbervita
• Distributor untuk Produk yang memerlukan pendingin
Untuk memperkuat sinergi dalam badan perusahaan, maka pada bulan April 2008 dilakukan merger terhadap PT. Australia Indonesian Milk Industries (PT. INDOMILK), PT. Indomurni Dairy Industries, PT. Ultrindo, PT. INDOLAKTO dan PT. Indoeskrim ke dalam satu payung usaha, yaitu PT. INDOLAKTO.
B. VISI DAN MISI
V I S I
“Menjadi pemimpin pasar susu di Indonesia dan membangun citra terkemuka di negara lain melalui produk-produk berkualitas”
M I S I
Menciptakan nilai tambah perusahaan yang berkelanjutan dengan menghadirkan produk PT. INDOLAKTO yang berkualitas di seluruh dunia melalui manajemen usaha yang baik dan pemanfaatan peluang kerjasama dengan pihak asing maupun dalam negeri dengan sebaik-baiknya.
Sertifikat Halal
Pada awal 1994, PT. INDOMILK adalah perusahaan susu pertama di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label 'HALAL' pada semua produknya setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Kesehatan, Departemen Agama dan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) dalam hal:
• Bahan baku
• Formula
• Pengolahan
• Peralatan
• Kebersihan Sarana Kerja
• Kontrol Mutu
• Kemasan
• Limbah
Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan
Pada Maret 2007, PT. INDOLAKTO mendapatkan Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan (Food Star Award) dari Badan POM Republik Indonesia atas prestasinya dalam menerapkan Manajemen Keamanan Pangan berdasarkan Sistem HACCP, ISO 22000 secara konsisten.
Sistem Jaminan Halal
Perusahaan menetapkan panduan Sistem Jaminan Halal dalam rangka menjamin kehalalan produk. Sistem Jaminan Halal merupakan sistem terpadu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan mutu perusahaan, ISO 9001:2008, ISO 22000:2005, GMP, Internal Halal Audit yang berlaku di perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan halal kepada konsumen atau pengguna produk. Panduan Sistem Jaminan Halal ditetapkan untuk dipahami oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan.
Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM-MUI dengan kategori A (Baik).
Sertifikat ISO
Perusahaan sangat peduli terhadap mutu produk yang dihasilkan dan karena itu menerapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan serta sistem jaminan halal dalam rangka menghasilkan produk yang bermutu, aman, dan halal untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
PT. INDOLAKTO telah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2000 hingga sekarang.
Pada November 2008 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 22000:2005 untuk sistem manajemen keamanan pangan meliputi proses penerimaan raw material, proses produksi, pengendalian mutu dan penyimpanan barang jadi. Pada Oktober 2009 perusahaan mendapatkan ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu yang diterapkan untuk seluruh pabriknya.
V I S I
“Menjadi pemimpin pasar susu di Indonesia dan membangun citra terkemuka di negara lain melalui produk-produk berkualitas”
M I S I
Menciptakan nilai tambah perusahaan yang berkelanjutan dengan menghadirkan produk PT. INDOLAKTO yang berkualitas di seluruh dunia melalui manajemen usaha yang baik dan pemanfaatan peluang kerjasama dengan pihak asing maupun dalam negeri dengan sebaik-baiknya.
Sertifikat Halal
Pada awal 1994, PT. INDOMILK adalah perusahaan susu pertama di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label 'HALAL' pada semua produknya setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Kesehatan, Departemen Agama dan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) dalam hal:
• Bahan baku
• Formula
• Pengolahan
• Peralatan
• Kebersihan Sarana Kerja
• Kontrol Mutu
• Kemasan
• Limbah
Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan
Pada Maret 2007, PT. INDOLAKTO mendapatkan Piagam Bintang Tiga Keamanan Pangan (Food Star Award) dari Badan POM Republik Indonesia atas prestasinya dalam menerapkan Manajemen Keamanan Pangan berdasarkan Sistem HACCP, ISO 22000 secara konsisten.
Sistem Jaminan Halal
Perusahaan menetapkan panduan Sistem Jaminan Halal dalam rangka menjamin kehalalan produk. Sistem Jaminan Halal merupakan sistem terpadu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan mutu perusahaan, ISO 9001:2008, ISO 22000:2005, GMP, Internal Halal Audit yang berlaku di perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan halal kepada konsumen atau pengguna produk. Panduan Sistem Jaminan Halal ditetapkan untuk dipahami oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan.
Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM-MUI dengan kategori A (Baik).
Sertifikat ISO
Perusahaan sangat peduli terhadap mutu produk yang dihasilkan dan karena itu menerapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan serta sistem jaminan halal dalam rangka menghasilkan produk yang bermutu, aman, dan halal untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
PT. INDOLAKTO telah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2000 hingga sekarang.
Pada November 2008 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 22000:2005 untuk sistem manajemen keamanan pangan meliputi proses penerimaan raw material, proses produksi, pengendalian mutu dan penyimpanan barang jadi. Pada Oktober 2009 perusahaan mendapatkan ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu yang diterapkan untuk seluruh pabriknya.
C. TUJUAN
Susu kotak Ultra High Temperature (UHT) adalah hasil teknologi pengolahan susu dengan proses sterilisasi metode HTST (High Temperature Short Time). Pada proses ini produk disterilisasikan dengan pemanasan hingga mencapai suhu 140 - 145 ˚C selama 4 detik.
Proses ini membunuh mikro organisme dalam susu sehingga aman untuk dikonsumsi. Produk pun menjadi awet dan tahan lama disimpan di suhu ruang, meskipun tanpa bahan pengawet. Menurut Departemen Kesehatan, Dirjen Pengawasan Obat dan makanan tahun 1998, susu kotak UHT plain harus memiliki kadar lemak minimal 3% dan padatan susu bukan lemak minimal 8%. Sedangkan produk susu UHT beraroma selayaknya memiliki kandungan lemak minimal 2% dan padatan susu tanpa lemak minimal 8%.
UHT INDOMILK: “SEHAT NIKMAT SETIAP SAAT…”
Kemasan:
Tetra paper 1000 ml / 12 pack per karton
Pilihan rasa: plain dan coklat.
Kemasan:
Tetra paper 200 ml / 30 pack per karton, juga tersedia dalam kemasan multipack isi 3 pack.
Pilihan rasa: vanilla, coklat dan strawberry.
Kemasan (UHT Kids):
Tetra paper 125 ml / 40 pack per karton, juga tersedia dalam kemasan multipack isi 4 pack.
Pilihan rasa: vanilla, coklat dan strawberry.
KANDUNGAN GIZI & MANFAAT SUSU
Vitamin A
Membangun sel-sel kulit, melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi, sekaligus untuk pertahanan dan perbaikan sel-sel tubuh maupun untuk pertumbuhan gigi dan tulang
Vitamin B1 (Tiamin)
Mendorong nafsu makan, berperan dalam sistem saraf dan otot, selain mejaga tingkat kesehatan dan memproduksi energi
Vitamin B6 (Piridoksin)
Membantu metabolisme protein, membantu pembentukan antibodi dan saraf, mengatur penggunaan protein, lemak, karbohidrat, di samping berperan dalam regenerasi/pembaharuan sel darah merah
Vitamin D
Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor untuk kekuatan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi hormon
Prebiotik
Untuk membantu menjaga sistem saluran pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Kolin
Baik untuk membantu pengembangan fungsi otak, meningkatkan daya ingat dan menambah kecerdasan.
Kalsium
Berperan dalam pembentukan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
Protein
Sebagai sumber kalori dan pembentukan jaringan tubuh
Antioksidan (karoten)
Untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh serta mencegah proses penuaan dini.
Proses ini membunuh mikro organisme dalam susu sehingga aman untuk dikonsumsi. Produk pun menjadi awet dan tahan lama disimpan di suhu ruang, meskipun tanpa bahan pengawet. Menurut Departemen Kesehatan, Dirjen Pengawasan Obat dan makanan tahun 1998, susu kotak UHT plain harus memiliki kadar lemak minimal 3% dan padatan susu bukan lemak minimal 8%. Sedangkan produk susu UHT beraroma selayaknya memiliki kandungan lemak minimal 2% dan padatan susu tanpa lemak minimal 8%.
UHT INDOMILK: “SEHAT NIKMAT SETIAP SAAT…”
Kemasan:
Tetra paper 1000 ml / 12 pack per karton
Pilihan rasa: plain dan coklat.
Kemasan:
Tetra paper 200 ml / 30 pack per karton, juga tersedia dalam kemasan multipack isi 3 pack.
Pilihan rasa: vanilla, coklat dan strawberry.
Kemasan (UHT Kids):
Tetra paper 125 ml / 40 pack per karton, juga tersedia dalam kemasan multipack isi 4 pack.
Pilihan rasa: vanilla, coklat dan strawberry.
KANDUNGAN GIZI & MANFAAT SUSU
Vitamin A
Membangun sel-sel kulit, melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi, sekaligus untuk pertahanan dan perbaikan sel-sel tubuh maupun untuk pertumbuhan gigi dan tulang
Vitamin B1 (Tiamin)
Mendorong nafsu makan, berperan dalam sistem saraf dan otot, selain mejaga tingkat kesehatan dan memproduksi energi
Vitamin B6 (Piridoksin)
Membantu metabolisme protein, membantu pembentukan antibodi dan saraf, mengatur penggunaan protein, lemak, karbohidrat, di samping berperan dalam regenerasi/pembaharuan sel darah merah
Vitamin D
Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor untuk kekuatan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi hormon
Prebiotik
Untuk membantu menjaga sistem saluran pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Kolin
Baik untuk membantu pengembangan fungsi otak, meningkatkan daya ingat dan menambah kecerdasan.
Kalsium
Berperan dalam pembentukan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
Protein
Sebagai sumber kalori dan pembentukan jaringan tubuh
Antioksidan (karoten)
Untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh serta mencegah proses penuaan dini.
D. KEGIATAN
KUNJUNGAN PABRIK
Sejalan dengan visinya, perusahaan memberikan edukasi secara langsung tentang pentingnya susu dan manfaatnya kepada anak-anak, pelajar, mahasiswa/mahasiswi, ibu-ibu serta bapak-bapak dari instansi atau kelompok masyarakat yang tertarik untuk berkunjung ke lokasi produksi PT. INDOLAKTO. Di samping itu, para pengunjung dapat melihat dari dekat bagaimana proses produksi susu dan es krim secara higienis dan praktis. Selain edukatif, program ini juga sangat menyenangkan, terbukti dengan disediakannya sejumlah hadiah yang bisa didapat dengan menjawab pertanyaan kuis.
Lokasi pabrik yang dapat dikunjungi oleh umum adalah pabrik PT. INDOLAKTO di Cicurug, Sukabumi. Akses kunjungan bisa didapat dengan mengirimkan surat terlebih dulu yang ditujukan kepada Marketing Services Department atau menghubungi Layanan Konsumen PT. INDOLAKTO di nomor berikut :
Telepon : (021) 877 08 888
Faks : (021) 870 83 93
E-mail : marketing@indomilk.com
Lokasi pabrik yang dapat dikunjungi oleh umum adalah pabrik PT. INDOLAKTO di Cicurug, Sukabumi. Akses kunjungan bisa didapat dengan mengirimkan surat terlebih dulu yang ditujukan kepada Marketing Services Department atau menghubungi Layanan Konsumen PT. INDOLAKTO di nomor berikut :
Telepon : (021) 877 08 888
Faks : (021) 870 83 93
E-mail : marketing@indomilk.com
- Hari kunjungan Senin sampai Kamis (disesuaikan dengan jadwal produksi).
- Dapatkan snack / minum susu atau es krim gratis.
E. MANFAAT
Sapi perah bisa dibilang sebagai ternak penghasil susu yang dominan dibandingkan ternak menyusui lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah makanan ternak berupa konsentrat dan tumbuhan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di negara-negara maju, populasi sapi perah sebagai hewan ternak berada di urutan teratas dan merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi bangsa. Sapi perah menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan bahan makanan lain.
Secara umum definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Susu pasteurisasi adalah susu yang sudah dipanaskan pada suhu tertentu untuk menonaktifkan bakteri yang merugikan dan memperlambat proses fermentasi sehingga lebih tahan lama tanpa perlu bahan pengawet. Susu sterilisasi adalah susu yang yang disterilkan dengan memanaskannya pada suhu tertentu selama beberapa detik saja sehingga kandungan vitamin dan nutrisi di dalamnya tetap terjaga.
Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi mamalia.
Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu untuk dikonsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal manusia pertama kali memelihara sapi perah.
Hal tersebut ditunjukkan dari berbagai bukti berupa sisa-sisa pahatan gambar sapi dan adanya kepercayaan masyarakat setempat yang menganggap sapi sebagai ternak suci. Pada saat itu pula susu telah diolah menjadi berbagai produk seperti mentega dan keju. Ketersediaan susu di zaman modern ini merupakan hasil perpaduan antara pengetahuan tentang susu yang telah berusia ribuan tahun dengan aplikasi teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Prof. Douglas Goff, seorang dairy scientist dari University of Guelph, Kanada menyatakan, komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format, asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase), gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C, vit. D, tiamin, riboflavin). Persentase atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa (breed) dari sapi. Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu), dan laktosa (karbohidrat susu).
Lemak susu
Lemak susu mengandung beberapa komponen bioaktif yang sanggup mencegah kanker (anticancer potential), termasuk asam linoleat konjugasi (conjugated linoleic acid), sphingomyelin, asam butirat, lipid eter (ether lipids), b-karoten, vitamin A, dan vitamin D. Meskipun susu mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids) dan trans fatty acids yang dihubungkan dengan atherosklerosis dan penyakit jantung, namun susu juga mengandung asam oleat (oleic acid) yang memiliki korelasi negatif dengan penyakit tersebut. Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat (linolenic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia (D. Mc Donagh dkk., 1999).
Protein susu
Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri atas rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptide linkages). Beberapa protein spesifik menyusun protein susu. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha-casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang berlimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa.
Kasein penting dikonsumsi karena mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap karena memiliki kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam. Susu adalah bahan makanan penting, karena mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas juga mudah dicerna (digestible) saluran pencernaan.
Kasein asam (acid casein) sangat ideal digunakan untuk kepentingan medis, nutrisi, dan produk-produk farmasi. Selain sebagai makanan, acid casein digunakan pula dalam industri pelapisan kertas (paper coating), cat, pabrik tekstil, perekat, dan kosmetik.
Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat memisahkan kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat pula digunakan untuk memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka protein lain yang tersisa dalam susu disebut whey protein.
Whey protein merupakan protein butiran (globular). Betha-lactoglobulin, alpha-lactalbumin, Immunoglobulin (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA) adalah contoh dari whey protein. Alpha-lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis laktosa dan keberadaannya juga merupakan pokok dalam sintesis susu.
Dalam whey protein terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan (growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter). Sebagian besar whey protein kurang tercerna dalam usus. Ketika whey protein tidak tercerna secara lengkap dalam usus, maka beberapa protein utuh dapat menstimulasi reaksi kekebalan sistemik. Peristiwa ini dikenal dengan alergi protein susu (milk protein allergy).
Karbohidrat susu
Karbohirat merupakan zat organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dapat dikelompokan berdasarkan jumlah molekul gula-gula sederhana (simple sugars) dalam karbohidrat tersebut. Monosakarida, disakarida, dan polisakarida merupakan beberapa kelompok karbohidrat. Laktosa adalah karbohidrat utama susu dengan proporsi 4,6% dari total susu. Laktosa tergolong dalam disakarida yang disusun dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa. Rasa manis laktosa tidak semanis disakarida lainnya, semacam sukrosa. Rasa manis laktosa hanya seperenam kali rasa manis sukrosa.
Laktosa dapat memengaruhi tekanan osmosa susu, titik beku, dan titik didih. Keberadaan laktosa dalam susu merupakan salah satu keunikan dari susu itu sendiri, karena laktosa tidak terdapat di alam kecuali sebagai produk dari kelenjar susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim bernama laktase agar dapat diserap usus.
Enzim laktase merupakan enzim usus yang digunakan untuk menyerap dan mencerna laktosa dalam susu. Enzim adalah suatu zat yang bekerja sebagai katalis untuk melakukan perubahan kimiawi, tanpa diikuti perubahan enzim itu sendiri. Jika kekurangan enzim laktase dalam tubuhnya, manusia akan mengalami gangguan pencernaan pada saat mengonsumsi susu. Laktosa yang tidak tercerna akan terakumulasi dalam usus besar dan akan memengaruhi keseimbangan osmotis di dalamnya, sehingga air dapat memasuki usus. Peristiwa tersebut lazim dinamakan intoleransi laktosa.
Pada saat bayi, manusia memproduksi sejumlah banyak enzim laktase untuk mencerna susu. Namun, enzim laktase ini biasanya berkurang pada saat dewasa yang pada akhirnya menyebabkan manusia tersebut tidak mampu mencerna laktosa. Kejadian ini biasanya terjadi pada seseorang yang tidak terbiasa mengonsumsi susu segar sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari. Akibatnya pada saat dewasa tidak memiliki kekebalan terhadap laktosa, sehingga orang tersebut akan takut mengonsumsi susu segar. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengubah susu menjadi produk lain seperti yoghurt. Pada yoghurt, laktosa dipecah menjadi lebih sederhana dengan bantuan bakteri. Intoleransi laktosa disebabkan pula pengaruh genetik.
Secara umum definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Susu pasteurisasi adalah susu yang sudah dipanaskan pada suhu tertentu untuk menonaktifkan bakteri yang merugikan dan memperlambat proses fermentasi sehingga lebih tahan lama tanpa perlu bahan pengawet. Susu sterilisasi adalah susu yang yang disterilkan dengan memanaskannya pada suhu tertentu selama beberapa detik saja sehingga kandungan vitamin dan nutrisi di dalamnya tetap terjaga.
Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi mamalia.
Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu untuk dikonsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal manusia pertama kali memelihara sapi perah.
Hal tersebut ditunjukkan dari berbagai bukti berupa sisa-sisa pahatan gambar sapi dan adanya kepercayaan masyarakat setempat yang menganggap sapi sebagai ternak suci. Pada saat itu pula susu telah diolah menjadi berbagai produk seperti mentega dan keju. Ketersediaan susu di zaman modern ini merupakan hasil perpaduan antara pengetahuan tentang susu yang telah berusia ribuan tahun dengan aplikasi teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Prof. Douglas Goff, seorang dairy scientist dari University of Guelph, Kanada menyatakan, komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format, asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase), gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C, vit. D, tiamin, riboflavin). Persentase atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa (breed) dari sapi. Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu), dan laktosa (karbohidrat susu).
Lemak susu
Lemak susu mengandung beberapa komponen bioaktif yang sanggup mencegah kanker (anticancer potential), termasuk asam linoleat konjugasi (conjugated linoleic acid), sphingomyelin, asam butirat, lipid eter (ether lipids), b-karoten, vitamin A, dan vitamin D. Meskipun susu mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids) dan trans fatty acids yang dihubungkan dengan atherosklerosis dan penyakit jantung, namun susu juga mengandung asam oleat (oleic acid) yang memiliki korelasi negatif dengan penyakit tersebut. Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat (linolenic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia (D. Mc Donagh dkk., 1999).
Protein susu
Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri atas rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptide linkages). Beberapa protein spesifik menyusun protein susu. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha-casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang berlimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa.
Kasein penting dikonsumsi karena mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap karena memiliki kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam. Susu adalah bahan makanan penting, karena mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas juga mudah dicerna (digestible) saluran pencernaan.
Kasein asam (acid casein) sangat ideal digunakan untuk kepentingan medis, nutrisi, dan produk-produk farmasi. Selain sebagai makanan, acid casein digunakan pula dalam industri pelapisan kertas (paper coating), cat, pabrik tekstil, perekat, dan kosmetik.
Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat memisahkan kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat pula digunakan untuk memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka protein lain yang tersisa dalam susu disebut whey protein.
Whey protein merupakan protein butiran (globular). Betha-lactoglobulin, alpha-lactalbumin, Immunoglobulin (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA) adalah contoh dari whey protein. Alpha-lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis laktosa dan keberadaannya juga merupakan pokok dalam sintesis susu.
Dalam whey protein terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan (growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter). Sebagian besar whey protein kurang tercerna dalam usus. Ketika whey protein tidak tercerna secara lengkap dalam usus, maka beberapa protein utuh dapat menstimulasi reaksi kekebalan sistemik. Peristiwa ini dikenal dengan alergi protein susu (milk protein allergy).
Karbohidrat susu
Karbohirat merupakan zat organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dapat dikelompokan berdasarkan jumlah molekul gula-gula sederhana (simple sugars) dalam karbohidrat tersebut. Monosakarida, disakarida, dan polisakarida merupakan beberapa kelompok karbohidrat. Laktosa adalah karbohidrat utama susu dengan proporsi 4,6% dari total susu. Laktosa tergolong dalam disakarida yang disusun dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa. Rasa manis laktosa tidak semanis disakarida lainnya, semacam sukrosa. Rasa manis laktosa hanya seperenam kali rasa manis sukrosa.
Laktosa dapat memengaruhi tekanan osmosa susu, titik beku, dan titik didih. Keberadaan laktosa dalam susu merupakan salah satu keunikan dari susu itu sendiri, karena laktosa tidak terdapat di alam kecuali sebagai produk dari kelenjar susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim bernama laktase agar dapat diserap usus.
Enzim laktase merupakan enzim usus yang digunakan untuk menyerap dan mencerna laktosa dalam susu. Enzim adalah suatu zat yang bekerja sebagai katalis untuk melakukan perubahan kimiawi, tanpa diikuti perubahan enzim itu sendiri. Jika kekurangan enzim laktase dalam tubuhnya, manusia akan mengalami gangguan pencernaan pada saat mengonsumsi susu. Laktosa yang tidak tercerna akan terakumulasi dalam usus besar dan akan memengaruhi keseimbangan osmotis di dalamnya, sehingga air dapat memasuki usus. Peristiwa tersebut lazim dinamakan intoleransi laktosa.
Pada saat bayi, manusia memproduksi sejumlah banyak enzim laktase untuk mencerna susu. Namun, enzim laktase ini biasanya berkurang pada saat dewasa yang pada akhirnya menyebabkan manusia tersebut tidak mampu mencerna laktosa. Kejadian ini biasanya terjadi pada seseorang yang tidak terbiasa mengonsumsi susu segar sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari. Akibatnya pada saat dewasa tidak memiliki kekebalan terhadap laktosa, sehingga orang tersebut akan takut mengonsumsi susu segar. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengubah susu menjadi produk lain seperti yoghurt. Pada yoghurt, laktosa dipecah menjadi lebih sederhana dengan bantuan bakteri. Intoleransi laktosa disebabkan pula pengaruh genetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar